Siapa
yang menginspirasi hidupmu?? jawabanku sudah pastinya keluarga.
Kenapa? Karena merekalah yang selalu
siap sedia dan menerimaku apa adanya tanpa syarat apapun. Berkat keluarga juga saya bisa seperti ini,
terutama orangtua dan kakak-kakakku.
|
sungai pemali,
tempat pompa air ayahku dipasang |
Orangtuaku adalah sumber inspirasi
yang paling utama bagiku. Setiap saya mengalami kesulitan dalam hidup pasti
yang kuingat adalah orangtuaku. Mengingat perjuangan mereka dan wejangan mereka
membuatku semangat lagi. “Wong tua ndepa
ndingkel ning sawah ya ben anak-anakke pada nyekel pulpen kabeh”, itulah
wejangan orangtuaku. Ya, mereka ingin anak-anaknya sukses. Dan Alhamdulillah,
semua anak laki-lakinya (jumlah 4 anak lk) berhasil melanjutkan sampai ke
Perguruan Tinggi bahkan ada yang sudah sukses. Sehingga sekarang orangtuaku
sudah bisa menikmati perjuangannya. Tak perlu lah mereka setiap pagi ke sawah,
menyelam di sungai untuk membersihkan pipa pompa air dari kotoran maupun tengah
malam ke sawah untuk mengechek apakah
semua sawah sudah diairi (ayahku punya usaha pompa air) karena itu semua sudah
dipercayakan kepada orang lain. Orangtuaku hanya bertugas mengawasinya saja.
Alhamdulillah :)
Aku juga sangat bangga terhadap
orangtuaku, disaat masih banyak masyarakat desaku yang tidak memprioritaskan
pendidikan (lulus SMP langsung merantau). Tapi orangtuaku sangat
memprioritaskannya. Kata mereka “wongtua
ora bisa mawiti dunnya, bisane mawiti ilmu”. Jadi, akan kugunakan
kesempatan mencari ilmu ini untuk mencapai kesuksesanku agar mereka bangga
terhadapku. Aamiin !!!
Kakakku juga menjadi sumber
inspirasi buatku. Sebut saja Mas Narto dan Mas Pari. Merekalah kakak-kakakku
yang paling menginspirasi dalam hidupku. Mas Narto, dia bukanlah kakak
kandungku melainkan kakak iparku. Tapi sungguh jasanya tak kalah dengan kakak
kandung sendiri malah seperti ayah sendiri menurutku. Dialah yang paling sering
mengurusi kebutuhanku, mulai dari sekolah sampai yang pribadi. Bagi orang yang
bukan masyarakat desaku, dikiranya kami adalah ayah-anak. Ya, saya terkadang
ikut kakakku ke desa lain untuk dunia perbawangan (kakakku adalah juragan
bawang). Tak jarang pula orang asing
yang bertanya “anaknya ya Mas?” “Dia adik
saya” kata kakakku. Saat saya ke warung pun, “Bu, mau ngambil pesanan ponggolnya (nasi bungkus) Mas Narto”. Eh,
malah dikira anaknya, padahal saya manggilnya Mas Narto bukan Ayah Narto. Kemudian
saya jelasin bahwa saya adalah adiknya. Tapi entah mengapa, saat saya kembali
lagi kesana, tetap saja dianggap anaknya. Males menjelaskan berulang kali,
akhirnya kujawab “Iya”. Aku dengan anaknya (Hakim, facebook Akim) juga sering dianggap adik-kakak, baik itu oleh temenku
maupun temennya, termasuk ibu warung tadi.
|
Masa kecil (foto di foto lagi :D) |
|
udah besar :D |
Yang paling mengispirasi dari
kakakku ini adalah “Ucapannya penuh magic”.
Dia memang pendiam, tapi sekalinya ngomong bisa membuat para petani melepaskan
bawangnya sesuai harga yang ditawarkannya. Hehe. Ucapannya seperti punya daya magic tersendiri. Dan ternyata kemampuan
ini pun menurun kepada anaknya, Hakim. Walaupun Hakim bukan orang pendiam, tapi
ucapannya dalam merayu pembeli tidak perlu diragukan lagi. Ponakanku ini sangat
ahli dalam dunia hp, persis seperti saya saat SMA. Ponakanku bisa hukum
ekonomi, sedangkan aku “ikhlas berbagi.” Hehe. Tak heran, jika ponakanku ini
sudah merasakan semua OS hp. Java, symbian, windows phone, android, iphone, dan
blackberry semuanya sudah, bahkan tablet pun ia sudah pernah (orangtuanya tak
memberi modal loh). “Apakah ucapanku
sudah punya daya magic?” Semoga saja sudah, walaupun magic buat diri sendiri. Hehe. Selain ucapannya, kakakku juga
menginspirasiku untuk selalu bershodaqoh. Karena jika ada kelebihan rejeki,
kakakku pasti akan menyantuni anak yatim piatu dan para janda.
|
di Gunungkidul |
|
29 Desember 2014,
ultah di Brebes |
Mas Pari (facebook Mas Topari), dialah inspirasi masa depanku.
Sebenarnya saya baru akrab dengannya saat kuliah ini. Maklum, kakakku ini sudah
di Jogja semenjak aku kecil (5 tahun’an mungkin), jadi dulu jarang ketemu. Dia mengispirasiku
bahwa menjadi seorang suami tidak hanya mencari nafkah saja, melainkan juga
ikut dalam mengurusi rumah tangga bersama istrinya (seperti yang dicontohkan
Rasulullah). Romantis banget loh, menyelesaikan pekerjaan rumah tangga bersama istri
tercinta. Hehe. Sebagai seorang ayah, dia juga menginspirasiku bahwa jadilah sahabat bagi anak-anakmu, bukan hanya sekadar seorang ayah. Karena aku
melihat, masih banyak anak-anak yang justru takut dengan ayahnya. Di keluarga
ini pun, pendidikan karakter dikembangkan. Contoh kecilnya seperti setelah
maghrib adalah mengaji dan dilarang menonton sinetron maupun acara yang tidak
mendidik lainnya. Bahkan ketika menonton kartun pun selalu di dampingi, untuk
memberitahukan mana perilaku yang patut dicontoh dan mana yang tidak. Sungguh, keluarga kecil yang
dirahmati Allah. Semoga saja ketika aku hidup berumah tangga dapat
mencontohnya. Aamiin!!!
Selain dari keluarga, India juga menjadi
sumber inspirasi bagiku, terutama filmnya. Di dalam film India, banyak sekali
inspirasi yang saya dapatkan. Misalnya: didalam hidup ini harus selalu ingat
Allah (selalu ada upacara keagamaan), hormat kepada orangtua (sejahat-jahatnya
peran, tetap saja menyentuh kaki orangtuanya sebagai bentuk kehormatan),
bertanggung jawab akan segala yang diucapkan, menepati janji, mengajarkan nilai
kekeluargaan dan persahabatan, dan selalu ada kata-kata inspiratif yang patut
di renungkan kebenarannya. Mau tahu kata-kata inspiratifnya? Klik disini. Sosok
Basudewa Krishna juga menjadi inspirasiku buatku. Sosoknya sungguh berbeda saat
ia masih kecil (nakal khas anak kecil). Disini sosoknya digambarkan seorang
yang berpengetahuan luas, ucapannya juga penuh daya magic (seperti Mas Narto
dan Hakim). Sebagai seorang calon pustakawan patut dicontoh ituh….kata-kata inspiratif dari serial tv Mahabharata bisa di klik disini
Itulah beberapa hal yang
menginspirasi di dalam hidupku. bagaimana dengan Anda?
0 komentar: