Jumat, 20 Februari 2015

Siapa Inspirasimu?? Pikirkanlah Hal Itu

Siapa yang menginspirasi hidupmu?? jawabanku sudah pastinya keluarga. Kenapa? Karena merekalah yang selalu siap sedia dan menerimaku apa adanya tanpa syarat apapun.  Berkat keluarga juga saya bisa seperti ini, terutama orangtua dan kakak-kakakku.

sungai pemali,
tempat pompa air ayahku dipasang
Orangtuaku adalah sumber inspirasi yang paling utama bagiku. Setiap saya mengalami kesulitan dalam hidup pasti yang kuingat adalah orangtuaku. Mengingat perjuangan mereka dan wejangan mereka membuatku semangat lagi. “Wong tua ndepa ndingkel ning sawah ya ben anak-anakke pada nyekel pulpen kabeh”, itulah wejangan orangtuaku. Ya, mereka ingin anak-anaknya sukses. Dan Alhamdulillah, semua anak laki-lakinya (jumlah 4 anak lk) berhasil melanjutkan sampai ke Perguruan Tinggi bahkan ada yang sudah sukses. Sehingga sekarang orangtuaku sudah bisa menikmati perjuangannya. Tak perlu lah mereka setiap pagi ke sawah, menyelam di sungai untuk membersihkan pipa pompa air dari kotoran maupun tengah malam ke sawah untuk mengechek apakah semua sawah sudah diairi (ayahku punya usaha pompa air) karena itu semua sudah dipercayakan kepada orang lain. Orangtuaku hanya bertugas mengawasinya saja. Alhamdulillah :)

Aku juga sangat bangga terhadap orangtuaku, disaat masih banyak masyarakat desaku yang tidak memprioritaskan pendidikan (lulus SMP langsung merantau). Tapi orangtuaku sangat memprioritaskannya. Kata mereka “wongtua ora bisa mawiti dunnya, bisane mawiti ilmu”. Jadi, akan kugunakan kesempatan mencari ilmu ini untuk mencapai kesuksesanku agar mereka bangga terhadapku. Aamiin !!!

Kakakku juga menjadi sumber inspirasi buatku. Sebut saja Mas Narto dan Mas Pari. Merekalah kakak-kakakku yang paling menginspirasi dalam hidupku. Mas Narto, dia bukanlah kakak kandungku melainkan kakak iparku. Tapi sungguh jasanya tak kalah dengan kakak kandung sendiri malah seperti ayah sendiri menurutku. Dialah yang paling sering mengurusi kebutuhanku, mulai dari sekolah sampai yang pribadi. Bagi orang yang bukan masyarakat desaku, dikiranya kami adalah ayah-anak. Ya, saya terkadang ikut kakakku ke desa lain untuk dunia perbawangan (kakakku adalah juragan bawang). Tak jarang  pula orang asing yang bertanya “anaknya ya Mas?” “Dia adik saya” kata kakakku. Saat saya ke warung pun, “Bu, mau ngambil pesanan ponggolnya (nasi bungkus) Mas Narto”. Eh, malah dikira anaknya, padahal saya manggilnya Mas Narto bukan Ayah Narto. Kemudian saya jelasin bahwa saya adalah adiknya. Tapi entah mengapa, saat saya kembali lagi kesana, tetap saja dianggap anaknya. Males menjelaskan berulang kali, akhirnya kujawab “Iya”. Aku dengan anaknya (Hakim, facebook Akim) juga sering dianggap adik-kakak, baik itu oleh temenku maupun temennya, termasuk ibu warung tadi.

Masa kecil (foto di foto lagi :D)
udah besar :D
Yang paling mengispirasi dari kakakku ini adalah “Ucapannya penuh magic”. Dia memang pendiam, tapi sekalinya ngomong bisa membuat para petani melepaskan bawangnya sesuai harga yang ditawarkannya. Hehe. Ucapannya seperti punya daya magic tersendiri. Dan ternyata kemampuan ini pun menurun kepada anaknya, Hakim. Walaupun Hakim bukan orang pendiam, tapi ucapannya dalam merayu pembeli tidak perlu diragukan lagi. Ponakanku ini sangat ahli dalam dunia hp, persis seperti saya saat SMA. Ponakanku bisa hukum ekonomi, sedangkan aku “ikhlas berbagi.” Hehe. Tak heran, jika ponakanku ini sudah merasakan semua OS hp. Java, symbian, windows phone, android, iphone, dan blackberry semuanya sudah, bahkan tablet pun ia sudah pernah (orangtuanya tak memberi modal loh). “Apakah ucapanku sudah punya daya magic?” Semoga saja sudah, walaupun magic buat diri sendiri. Hehe. Selain ucapannya, kakakku juga menginspirasiku untuk selalu bershodaqoh. Karena jika ada kelebihan rejeki, kakakku pasti akan menyantuni anak yatim piatu dan para janda.

di Gunungkidul
29 Desember 2014,
ultah di Brebes
Mas Pari (facebook Mas Topari), dialah inspirasi masa depanku. Sebenarnya saya baru akrab dengannya saat kuliah ini. Maklum, kakakku ini sudah di Jogja semenjak aku kecil (5 tahun’an mungkin), jadi dulu jarang ketemu. Dia mengispirasiku bahwa menjadi seorang suami tidak hanya mencari nafkah saja, melainkan juga ikut dalam mengurusi rumah tangga bersama istrinya (seperti yang dicontohkan Rasulullah). Romantis banget loh, menyelesaikan pekerjaan rumah tangga bersama istri tercinta. Hehe. Sebagai seorang ayah, dia juga menginspirasiku bahwa jadilah sahabat bagi anak-anakmu, bukan hanya sekadar seorang ayah. Karena aku melihat, masih banyak anak-anak yang justru takut dengan ayahnya. Di keluarga ini pun, pendidikan karakter dikembangkan. Contoh kecilnya seperti setelah maghrib adalah mengaji dan dilarang menonton sinetron maupun acara yang tidak mendidik lainnya. Bahkan ketika menonton kartun pun selalu di dampingi, untuk memberitahukan mana perilaku yang patut dicontoh dan mana yang tidak. Sungguh, keluarga kecil yang dirahmati Allah. Semoga saja ketika aku hidup berumah tangga dapat mencontohnya. Aamiin!!!


Selain dari keluarga, India juga menjadi sumber inspirasi bagiku, terutama filmnya. Di dalam film India, banyak sekali inspirasi yang saya dapatkan. Misalnya: didalam hidup ini harus selalu ingat Allah (selalu ada upacara keagamaan), hormat kepada orangtua (sejahat-jahatnya peran, tetap saja menyentuh kaki orangtuanya sebagai bentuk kehormatan), bertanggung jawab akan segala yang diucapkan, menepati janji, mengajarkan nilai kekeluargaan dan persahabatan, dan selalu ada kata-kata inspiratif yang patut di renungkan kebenarannya. Mau tahu kata-kata inspiratifnya? Klik disini. Sosok Basudewa Krishna juga menjadi inspirasiku buatku. Sosoknya sungguh berbeda saat ia masih kecil (nakal khas anak kecil). Disini sosoknya digambarkan seorang yang berpengetahuan luas, ucapannya juga penuh daya magic (seperti Mas Narto dan Hakim). Sebagai seorang calon pustakawan patut dicontoh ituh….kata-kata inspiratif dari serial tv Mahabharata bisa di klik disini

Itulah beberapa hal yang menginspirasi di dalam hidupku. bagaimana dengan Anda?

Previous Post
Next Post

0 komentar: